Musibah AirAsia QZ8501 menyita perhatian dunia. Ribuan pemberitaan muncul menyusul misteriusnya penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura.
Pakar penerbangan, Geoffrey Thomas, berpendapat, insiden hilang kontak pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 sama seperti tragedi jatuhnya pesawat Air France berkode penerbangan AF447 pada 2009.
Menurut Thomas, pilot QZ8501 kemungkinan menerbangkan pesawat dengan kecepatan terlalu rendah ketika bertemu dengan cuaca buruk yang ekstrem.
Beberapa Kemungkinan Penyebab Hilangnya Pesawat Air Asia QZ 8501
Berikut ini beberapa penyebab jatuhnya pesawat air asia mengangkut 155 orang penumpang yang terdiri dari dewasa 138 orang, anak-anak 16 orang, dan bayi/balita 1 orang. Pesawat juga diawaki 2 orang pilot dan 4 orang cabin crew yang dilansir dari beberapa media antara lain adalah sebagai berikut :
Masalah Teknis Pesawat
FX Arief Poyuono seorang instruktur keselamatan terbang mengatakan bahwa kemungkinan karena problem teknis pesawat air asia itu sendiri. Dalam perihal ini, Pesawat Air Asia yang Hilang mengalami gangguan dan juga terjadi crash sehingga pilot terpaksa melaksanakan pendaratan darurat di suatu tempat.
Faktor Perubahan Cuaca Mendadak
Arief Poyuono juga menambahkan kemungkinan hilangnya pesawat Air Asia penerbangan QZ8501 karena faktor dan fenomena cuaca yang tiba-tiba saja berubah, hal ini tidak menutup kemungkinan penyebab hilangnya pesawat tersebut.
"Ini bisa saja terjadi karena cuaca sering berubah" seperti yang dilansir dari republika.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan juga Geofisika (BMKG) menduga karena masalah cuaca ini sebagai Penyebab Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501 yang lepas landas dari Bandara Juanda Surabaya kepada pukul 05.35 waktu indonesia bagian barat (wib) tersebut.
Menurut BMKG, wilayah yang dilalui Pesawat AirAsia QZ8501 ini memang sedang buruk ketika itu. Di daerah tersebut, ada ada gumpalan awan tebal (cumolo nimbus).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pimpinan Ignasius Jonan pun menyatakan pesawat tersebut sempat menghindari awan tebal dan juga meminta menambah ketinggian terbang. Sesudah itu, tidak ada kontak lagi dengan menara kontrol udara Jakarta.
Sabotase
Kemungkinan hilangnya pesawat AirAsia ini juga salah satunya adalah adanya sabotase. Dia menerangkan kecelakaan Pesawat Air Asia Hilang Kontak dalam posisi jelajah di atas ketinggian 30 ribu kaki dapat terjadi akibat sabotase aksi terorisme. Apalagi, dalam catatan dunia penerbangan.
Kecelakaan pesawat pada posisi jelajah di atas 30 ribu kaki amat kecil. Dia pun meminta adanya penyelidikan pesawat Air Asia yang hilang kontak yang harus melibatkan BAIS, Densus 88 beserta BIN Pusat.
Kronologi Kecelakaan Jatuh Hilangnya Pesawat Air Asia
Berikut informasi yang dilansir dari detik.com terkait dengan kronologi hilangnya pesawat air asia QZ8501.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan kronologi hilangnya AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura. Pesawat itu sempat meminta izin bergeser ke kiri untuk menghindari awan.
Kronologi ini dijelaskan oleh Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Joko Muryatmojo dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, Minggu tanggal dua puluh delapan Desember tahun 2014.
Pukul 05.36 WIB
Pesawat berangkat dari Surabaya menuju Singapura. Pesawat terbang dengan ketinggian 32 ribu kaki atau Flight Level (FL) 320. Pesawat mengikuti jalur M-635.
Pukul 06.12 WIB
Pesawat kontak ke ATC Jakarta pada ketinggian FL 320 atau 32 ribu kaki. Berdasarkan kontak AirAsia dengan ATC, pesawat meminta izin menghindari awan di ke arah kiri dari M-635, kemudian meminta naik ke ketinggian 38 ribu kaki.
Pukul 06.16 WIB
Pesawat AirAsia masih terlihat di layar radar.
Pukul 06.18
Pesawat hilang dari radar. Yang ada, di radar tinggal data rencana terbang. Seharusnya, di dalam radar ada data lain yakni realisasi terbang namun data itu hilang.
Pukul 07.08
pesawat dinyatakan INCERFA, yakni tahap awal hilangnya kontak. Pihak dirjen perhubungan melakukan kontak ke Basarnas.
Pukul 07.28
Pesawat dinyatakan ALERFA, tahap berikut dalam menyatakan pesawat hilang kontak.
Pukul 07.55
Pesawat dinyatakan DETRESFA atau resmi dinyatakan hilang.
Penemuan Pesawat Dan Jenasah Jasad Korban Penumpang Pesawat Air Asia
Juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir, menyatakan kapal perang Indonesia sudah menemukan lebih dari 40 mayat dari laut yang saat ini menjadi lokasi pencarian pesawat Air Asia QZ8501. Pesawat ini hilang kontak sejak hari minggu, 28 Desember 2014.
"Berdasarkan radio angkatan laut, telah dilaporkan bahwa kapal perang Bung Tomo telah mengambil 40 mayat dan jumlah ini terus berkembang. Mereka sangat sibuk sekarang,"
Sebelumnya, hingga siang tadi, TNI AU menemukan sekitar delapan tubuh manusia dan serpihan pesawat Air Asia saat menyisir perairan Selat Karimata sebelah barat. Temuan ini didapat ketika Hercules Alpha 1319 yang terbang di ketinggian 500 kaki atau sekitar 150 meter di atas permukaan laut.
"Ada sekitar tujuh sampai delapan (mirip) orang," ujar kopilot Hercules C130, Letnan Satu Penerbang Erwin Tri Prabowo, di kokpit pesawat, Selasa, 30 Desember 2014. Pantauan Tempo yang ikut dalam penyisiran itu, terlihat benda mirip tubuh manusia yang hanya bercelana pendek hitam dengan posisi telungkup sekitar pukul 16.00 Wita.
Bacan lebih lengkap pada informasi berikut ini : Jenasah Dan Pesawat Air Asia Ditemukan.