Hal ini seperti informasi yang dilansir dari jpnn.com dengan pemberitaan yang berjudul Naikkan Harga Elpiji 12 Kg, Pertamina tak Ingin Rugi Lagi yang diungkapkan oleh Ahmad Bambang selaku Chief Executive Officer (CEO) PT Pertamina.
"Kenaikannya Rp 1.500 per kg, efektif berlaku mulai tanggal dua Januari 2015, pukul 00.00 WIB. Alasannya karena masih rugi dan ini (elpiji 12 kg) bukan barang subsidi, pemakainya kan menengah ke atas. Oleh karena itu, kami harus menaikkan agar tidak rugi. Itu saja," ungkap Ahmad.
Harga Gas Elpiji 12 Kg Naik 2015
Kenaikan harga elpiji 12 kg naik tahun 2015 mulai bulan Januari oleh Pertamina dengan besaran kenaikan harga gas LPG adalah Rp 1.500/Kg atau Rp 18 ribu/tabung. Alasan penyebab harga elpiji 12 kg naik adalah oleh karena sampai saat ini Pertamina masih menanggung kerugian dari penjualan elpiji 12 kg.
PT Pertamina (Persero) resmi telah menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 18.000 per tabung pada Januari 2015.
Dengan begitu, harga gas elpiji nonsubsidi 12 kg menjadi Rp 134.700 per tabung. Kenaikan harga gas elpiji 12 kg disesalkan masyarakat. Apalagi, tidak ada pemberitahuan dan sosialisasi terlebih dulu kepada masyarakat.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan kebijakan korporasi ini merupakan pelaksanaan Roadmap Penyesuaian Harga Elpiji 12 kg Naik secara berkala untuk menuju harga keekonomian sesuai dengan kaidah bisnis korporasi.
Dengan penyesuaian ini, harga jual rata-rata elpiji 12 Kg nett dari Pertamina menjadi Rp 9.069 per Kg dari sebelumnya Rp 7.569 per Kg.
"Apabila ditambahkan dengan komponen biaya lain untuk transport, pengisian di SPPBE, margin Agen dan PPN, maka harga jual di agen menjadi Rp 11.225 per Kg atau Rp 134.700 per tabung dari sebelumnya Rp 9.575 per Kg atau Rp 114.900 per tabung," ucap Ali seperti yang dilansir dari merdeka.com.
Tiap 3 Bulan harga Elpiji 12 Kg Naik Turun Tahun 2015
Setelah kenaikan harga tersebut, selanjutnya Pertamina akan melakukan penyesuaian harga setiap 3 bulan sekali.
"Selanjutnya, Pertamina melakukan penyesuaian harga yang dilakukan secara berkala setiap 3 bulan sesuai harga pasar dunia LPG (CP Aramco), sehingga secara otomatis harga elpiji 12 kg akan berfluktuasi," kata Ali.
Dengan demikian kemungkinan lagi nanti di bulan April 2015 harga elpiji 12 kg juga naik pula. Dan juga bisa turun disesuaikan dengan harga seperti penjelasan diatas.
Masyarakat Berpindah Ke Elpiji 3 Kg
Kenaikan harga elpiji non subsidi ukuran 12 Kilogram (Kg) sebesar Rp 1.500 per Kg memicu peralihan konsumsi ke elpiji 3 Kg. Tabung melon ini merupakan barang subsidi yang justru dinikmati kalangan menengah atas.
Hal ini ditegaskan Pemilik Pangkalan Elpiji di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Merni Waty Sipayung (42). Dia mengatakan, akibat kebijakan penyesuaian harga setiap tahun oleh Pertamina, sebagian besar konsumen elpiji 12 Kg berpindah ke elpiji 3 Kg.
"Elpiji 12 Kg jadi kurang peminat karena harga jualnya sudah terlalu mahal. Masa setiap tahun naik, bahkan tahun lalu sampai beberapa kali kenaikan. Akhirnya pada beralih ke tabung 3 Kg," keluh dia seperti dilansir di pemberitaan Liputan6.com.
Peralihan konsumsi tabung elpiji dari 12 kg ke tabung 3 kg ini diakui Merni sudah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya saat harga elpiji 12 Kg terus merangkak naik.
Kesalnya lagi, Merni bilang, konsumen menengah ke atas beralibi membeli tabung melon untuk dijual kembali ke konsumen. Agen menjual elpiji subsidi sebesar Rp 14 ribu per tabung, dan tiba di tangan konsumen akhir dijual seharga Rp 18 ribu per Kg. Apakah nantinya juga pertamina menaikan harga elpiji 3 kg juga di tahun 2015 ini ..??