Dalam sebuah penelitian dan studi didapatkan hasil bahwasannya bayi-bayi yang lahir dari ibu yang merokok dalam masa kehamilan harus berhadapan dengan berbagai keterlambatan dalam perkembangan saraf, dan dampaknya mungkin jauh lebih besar dibandingkan perkiraan para ahli selama ini.
Dan hal ini juga tidak berbeda dengan studi terbaru bahwa wanita yang merokok selama Kehamilan kemungkinan besar akan mempunyai anak dengan gangguan perilaku.
Bahaya Rokok Bagi Ibu Hamil
Menurut studi yang dipublikasikan di Journal of Human Capital, merokok meningkatkan kemungkinan gangguan perkembangan pada bayi usia 3-24 bulan sebesar 40 persen.
"Studi itu kembali menekankan bahaya rokok pada wanita hamil," kata George Wehby, guru besar University of Iowa's College of Public Health yang bertindak sebagai kepala penulis studi.
Dampak pengaruh rokok bagi kesehatan ibu hamil antara lain adalah sebagai berikut :
- Pendarahan vagina.
- Gangguan pada plasenta, yaitu kemungkinan terjadi placental abruption yang terjadi ketika plasenta terpisah dari dinding dalam rahim sebelum proses kelahiran bayi. Dapat juga terjadi plasenta previa, yaitu saat seluruh atau sebagian plasenta menutup mulut rahim.
- Pecah ketuban dini (Ketuban Pecah Dini) sebelum waktunya.
- Keguguran kandungan.
Dan hal ini juga tentunya harus diketahui akan bahaya alkohol bagi ibu hamil dan janin yang berhubungan pula dengan hal ini.
Merokok saat hamil berarti membiarkan janin dalam kandungan akan berisiko untuk terpapar beribu-ribu bahan kimia berbahaya.
Karbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi kepada bayi di dalam kandungan. Keterbatasan oksigen dan paparan nikotin bisa memperlambat napas bayi serta membuat jantung bayi berdenyut lebih cepat.
Berikut beberapa pengaruh dampak buruk rokok bagi kesehatan ibu hamil dan janin antara lain adalah sebagai berikut :
Komplikasi Kehamilan
Wanita hamil yang merokok dua kali lebih mungkin menderita abrupsio plasenta dan plasenta previa, dua komplikasi kehamilan serius yang dapat mengakibatkan pendarahan berat selama kelahiran dan sangat meningkatkan risiko kematian bagi ibu dan anak dan hal ini adalah bagian dari Bahaya Resiko Tinggi Ibu Hamil.
Bayi Anak Lahir Cacat
Penelitian menemukan bahwa merokok selama awal kehamilan meningkatkan risiko bayi cacat saat lahir. Secara khusus, bayi akan memiliki cacat jantung bawaan. Kasus ini lebih sering terjadi pada bayi dengan ibu yang merokok saat hamil daripada bayi dengan ibu yang bukan perokok.
Cacat bawaan dan hal ini berdasarkan pada penelitian Centers for Disease Control and Prevntion (SCS) Amerika Serikat yang dipublikasikan pada Februari 2011, bayi dari ibu yang merokok berisiko mengalami cacat jantung bawaan mencapai 20-70 persen.
Perhatikan jumlah batang rokok yang diisap. Semakin banyak, berarti semakin besar kemungkinan mengalami cacat jantung. Selain cacat jantung risiko yang juga mungkin dialami adalah cacat anggota badan dengan lengan atau kaki yang tidak berbentuk sempurna, serta bibir sumbing.
Gangguan Perkembangan
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) lebih banyak terjadi pada bayi dengan ibu yang merokok. Penelitian telah mengidentifikasi berbagai masalah perilaku dan masalah kognitif lain yang terkait dengan ibu yang merokok, termasuk peningkatan 50 persen tingkat keterbelakangan mental
Seorang ibu yang tidak merokok (perokok pasif) juga mampu menyebabkan masalah bagi bayi di kandungan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil yang berada di sekitaran orang-orang yang merokok, meningkatkan resiko kelahiran dengan berat badan bayi dibawah rata-rata.
Ini adalah termasuk dalam bagian hal bahaya rokok bagi ibu hamil yang tidak merokok atau dikatakan sebagai perokok pasif.
Berat Lahir Rendah
Wanita yang merokok selama masa kehamilan memiliki dua kali resiko melahirkan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata. Bayi dengan kondisi seperti itu meningkatkan resiko cacat mental, masalah kesehatan, bahkan sampai dengan kematian.
Untuk itulah pentingnya para ibu hamil untuk senantiasa melakukan pemeriksaan kehamilan dan juga mengetahui serta memahami akan Tips Cara Menjaga Kesehatan Ibu Hamil Dan Janin.
Lahir Prematur
Jika bayi tidak mengalami kematian saat masih di dalam perut, umumnya akan mengalami kelahiran prematur akibat Ibu yang merokok saat kehamilan. Saat minggu-minggu pertama kehamilan, bayi umumnya tidak akan berkembang secara normal akibat kurangnya oksigen dan nutrisi yang masuk.
Hal ini menyebabkan sistem dalam tubuh ibu hamil secara otomatis melakukan penolakan terhadap kehamilan dan akibat yang sering terjadi adalah keguguran.
Tapi jika bayi mampu bertahan maka kemungkinan yang terjadi adalah lahir prematur. Bayi yang lahir prematur umumnya rentan dengan penyakit di masa pertumbuhan dan perkembangannya kelak di kemudian hari.