Pengenalan ilmu agama kepada anak memang harus ditanamkan semenjak kecil, sehingga pemahaman yang benar mengenai Islam akan terbentuk sejak sedini mungkin. Tuntunan Nabi Rasulullah SAW dalam mendidik anak telah beliau ajarkan kepada umat-umat beliau, hanya saja kita akan mengikutinya atau malah meninggalkannya.
Kewajiban mendidik anak dan bagaimana tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan perkembangan putra-putrinya telah Allah jelaskan dalam sebuah ayat Al-Qur'an yaitu surat At-Tahrim : 6 yang artinya :"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu."
Dan makna kewajiban akan hal ini adalah menjaga keluarga dari siksa api neraka, yaitu dengan mengamalkan kewajiban dalam beragama Islam, menjauhi akan hal-hal yang dilarang di dalam agama. Ibnu Abbas mengartikan hal ini adalah "Ta’atlah kamu kepada Allah. Janganlah bermaksiat kepada-Nya, Suruhlah keluargamu untuk dzikir mengingat Allah, niscaya Allah akan selamatkannya dari neraka.
Sebagian ulama Sebagian Ulama arti "Qu anfusakum" : mencakup arti anak-anak, karena anak adalah bagian dari mereka. Maka hendaklah orang tua mengajarkan tentang halal dan haram dan menjauhkannya dari kemaksiatan dan dosa, juga mengajarkan hukum-hukum lain selain hal tersebut.
Tips Cara Mendidik Anak Dalam Islam
Mengajarkan Tauhid Aqidah Kepada Anak
Tauhid adalah merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh anak-anak kita ketika sudah mulai belajar mengenal akan agama islam ini. Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam.
Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka.
Mengajarkan akan hal ini dimulai dari hal yang kecil, yaitu mengenal Allah sebagai Tuhan kita Umat Islam, Muhammad SAW adalah Rasul Nabi kita. Tentunya hal ini disesuaikan dengan tahapan umur anak, disesuaikan dengan pemahaman seorang anak.
Dimulai dari contoh orang tua dalam menjalankan sholat 5 waktu, berdoa ketika akan makan, dan segala aktifitas dimulai dan diakhiri dengan berdoa sesuai dengan contoh-contoh doa yang Rasulullah SAW ajarkan kepada kita semua dalam hadist-hadist yang sohih.
Mengajarkan Memberikan Contoh Menunaikan Ibadah Sesuai Syariat Islam
Mengajarkan memang hal yang mudah, akan tetapi memberikan keteladanan contoh itulah yang kadangkala dilupakan oleh para orang tua. Justru seorang anak ketika mengetahui akan berbagai macam ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah akan tetapi tidak pernah melihat orang tuanya melakukannya di rumah tentunya akan hanya membekas dalam pikirannya akan tetapi tidak membekas di dalam hatinya.
Anak ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Peran orangtua sangatlah vital. Karena melalui orang tualah, anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak. Rasulullah SAW, sebagai teladan paripurna, telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak.
Dan hal yang paling penting adalah keteladanan dalam melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus dilakukan orangtua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang lebih penting adalah memberikan contoh kongkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat.
Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak
Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits.
Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.
Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia
Mengajari kepada anak-anak tentang berbagai macam adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dan lain-lain.
Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.
Dan juga kenalkan akan adab terhadap makhluk hidup lainnya. Adab dan akhlak terhadap hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan tuntunan syari’at, seperti tidak menyakitinya, tidak menyiksanya, memberinya makan dan minum, merawatnya, dan tidak membunuhnya dengan cara-cara yang dilarang oleh agama.
Orangtua mana yang tak ingin melihat anak-anaknya tumbuh cerdas, pintar dan saleh. Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan anak menjadi saleh dan pintar.
Namun di zaman modern ini kiranya sulit, melihat pengaruh dari media yang buruk, dan lingkungan yang sudah tergores oleh gaya hidup kebarat-baratan. Hal ini sehingga membutuhkannya peran penting orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
Jangan pernah melalaikan dan melupakan pentingnya pendidikan agama, akhlak pada anak-anak kita. Karena hal ini adalah kewajiban kita sebagai orang tua.